KOMINFO, Pinrang — Dalam rangka persiapan pelaksanaan Operasi Ketupat 2018 yang mulai digelar tanggal 7 hingga 24 juni 2018 nanti, anggota PSC 119 Pinrang mandapatkan training khusus di Aula Dinas Kesehatan, Rabu (6/6/2018).

Anggota PSC 119 Pinrang mendapatkan materi Bantuan Hidup Dasar (BHD) dari Narasumber dari Pengurus Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) Sulawesi Selatan.

Ns Ruslan Muchtar, S.Kep, M.Kep sebagai narasumber yang didampingi oleh Ketua PSC 119 Pinrang, dr. H. Ramli Yunus serta beberapa anggota pengurus PSC lainnya, dihadapan para anggota PSC yang berjumlah 54 orang dan beberapa anggota Pramuka Saka Bakti Husada Cabang Pinrang menjelaskan tentang pentingnya skill BHD.

” BHD atau nama lain dari Basic Life Support (BLS) adalah suatu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap individu, bukan hanya tenaga medis, tapi tenaga nonmedis juga harus memiliki keterampilan BHD, sebab BHD merupakan kemampuan dasar yang berguna untuk menolong kedaruratan pra rumah sakit”, jelas Ns. Ruslan.

Dalam training, Ns. Ruslan juga berkesempatan melakukan simulasi untuk para peserta.

Mulai dari mengecek kondisi korban, mengecek ‎denyut nadi karotis (di bawah rahang kiri dan kanan) dan resusitasi jantung paru (RJP) hingga kondisi korban berangsur membaik dan dapat bernafas kembali.

Kesempatan yang sama Dr. H. Ramli Yunus menjelaskan bahwa training BHD yang diberikan kepada para anggota PSC 119 Pinrang dan anggota Pramuka Saka Bakti Husada menekankan tiga kunci atau prinsip dalam manajemen kedaruratan medis, yaitu Siap, Cepat, dan Tepat.

Dengan demikian, menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Pinrang ini value yang diharapkan, para anggota memiliki kemampuan dasar tentang kedaruratan medis pra rumah sakit.

” Dengan adanya training ini kita harapkan semua orang dapat menyadari betapa pentingnya pertolongan pra rumah sakit hingga pertolongan medis datang ke lokasi, termasuk personil kita pada saat bertugas di Operasi Ketupat tahun ini” harap dr. Ramli.