KOMINFO, Pinrang – Menanggapi bencana Banjir yang menggenangi beberapa daerah di kabupaten pinrang, Pemerintah kabupaten Pinrang mulai melakukan beberapa langkah yang dianggap perlu guna menghindari meluasnya areal yang terkena dampak dari meluapnya sungai Saddang.
Beberapa dinas yang memiliki fasilitas alat berat mulai untuk menerjunkan personil untuk membuat tanggul penahan di beberapa ruas bantaran sungai yang terlihat mulai melupa.
Sejak senin malam Bupati Pinrang Irwan Hamid terus memantau situasi Kecamatan Duampanua dan Patampanua yang merupakan Daerah pertama yang terkena dampak dari bencana yang kerap muncul jika intesitas hujan sedang tinggi ini.
2 Alat berat operasional dinas Perikanan dan dinas Pertanian dan Hortikultura, hari ini selasa (30/4/2019) mulai beroperasi di beberapa daerah rawan untuk mempertinggi tanggul dan juga menutup tanggul yang mulai terkikis oleh derasnya aliran sungai.
Camat Patampanua A.Tambero yang dihubungi melalui sambungan pesan pribadi mengungkapkan, warganya tepatnya di Dusun Barombong Desa Sipatuo adalah paling merasakan dampak banjir.
Di dusun barombong kurang lebih 300 Hektar lahan persawahan dan 100 hektar perkebunan warga terkena dampak banjir kiriman ini dan menurutnya, lahan pertanaman padi ini sudah sebagian besar sudah siap panen.
“Kami belum melakukan antisipasi berupa evakuasi karena tinggi air masih fluktuatif, namun demikian, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah tetap membangun posko tepatnya di Desa Sipauto untuk berjaga jika ada hal darurat” ungkap Tambero.
Tambero melanjutkan, warga berharap, banjir ini cepat surut dan tidak terlalu berdampak baik bagi masyarakat maupun lahan pertanian mereka karena sebagian besar mata pencaharian mereka adalah Bertani.(*/)