KOMINFO, Pinrang — Dalam tahun ke-tiga nya, Pelaksanaan Talkshow Bincang-bincang Bumi Lasinrang menjadi salah satu kegiatan penting bagi Pemerintah Kabupaten Pinrang untuk mendengar dan menanggapi secara langsung suara dari masyarakat Kabupaten Pinrang.
Kali ini, Talkshow yang diadakan pada hari Senin (28/5) mengambil tempat di ruang Pusat Informasi dan Pengaduan dan mengangkat tema Pembangunan Bidang Pertanian.
Dalam pesan pembukanya, sebagai Narasumber utama Bupati Pinrang Aslam Patonangi kembali mengingatkan esensi dari pelaksanaan Talkshow ini, yaitu Masyarakat berbicara Pemerintah Mendengarkan.
Olehnya itu, apa yang disampaikan oleh masyarakat haruslah menjadi perhatian terutama bagi aparatur dimana esensi dari Pemerintah yang hadir untuk melayani masyarakat.
Lebih lanjut, dalam sektor pertanian, Aslam mengungkapkan bahwa, untuk Kabupaten Pinrang, memang sangat realistis jika Pinrang seperti beberapa tahun sebelumnya memprioritaskan pembangunan dalam sektor pertanian karena sebagian besar penduduk Kabupaten Pinrang memilih bertani sebagai mata pencaharian utamanya dan 53% PDRB Pinrang disumbang oleh sektor Pertanian.
Sementara itu, Wakil Bupati Pinrang Muh.Darwis Bastama juga mengungkapkan peran serta generasi muda yang diharapkan mampu menjadi penerus pembangunan terutama dalam bidang pertanian, olehnya itu, Darwis mengajak kepada genarasi muda untuk ikut serta dalam hal pembangunan pertanian dan hortikultura.
Menanggapi fluktuasi harga gabah yang belakangan ini menjadi perbincangan, Aslam mengungkapkan bahwa, Pihak pemerintah kabupaten sebenarnya tidak mempunyai hak untuk menentukan harga gabah di pasaran, hak itu menjadi kewenangan pihak pemerintah pusat yang di lakukan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) yang ada dikabupaten.
Aslam mengajak kepada pihak bulog untuk ikut serta menjaga kestabilan harga gabah di tingkat petani, karena menurut pengamatannya, akhir – akhir ini timbul situasi yang menurutnya aneh dimana ada spekulan yang bermain dengan menaikkan harga gabah di awal musim panen dimana stok sedang berlimpah.
“Ini aneh, kalo kita lihat teori ekonomi, dimana harga akan tinggi disaat stok sedang kurang, kalo yang terjadi malah sebaliknya, ini bisa menimbulkan keresahan di masyarakat petani, tolong pihak Bulog untuk sama-sama kita jaga” ungkap Aslam.
Sementara itu, menanggapi peningkatan Indeks Peningkatan Manusia (IPM) Bupati Aslam menerangkan bahwa, Meskipun Bukan Daerah Penyangga Kota Makassar sebagai Ibu kota Sulawesi selatan, Pinrang patut berbangga karena masih bisa meraih nilai IPM yang bisa disejajarkan dengan daerah penyangga Ibukota seperti maros dan gowa.
Di akhir segmen, Aslam mengungkapkan bahwa saat ini, Pinrang disamping menngenjot pembangunan di sektor pertanian, Pemerintah Kabupaten Pinrang juga tengah berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif guna menarik investor untuk berinvestasi di Kabupaten penyangga pangan nasional ini.(*)